Rabu, 17 November 2010

TUGAS PLH III

TUGAS PLH III




Nomor 1:
Empat tingkat kesadaran lingkungan yang menyebabkan lahirnya etika lingkungan

Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadaran dan respon seseorang terhadap rangsangan dari lingkungan, tingkat kesadaran dibedakan menjadi :
1.      Compos Mentis (conscious), yaitu kesadaran normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya..
2.      Apatis, yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya acuh tak acuh.
3.      Delirium, yaitu gelisah, disorientasi (orang, tempat, waktu), memberontak, berteriak-teriak, berhalusinasi, kadang berhayal.
4.      Somnolen (Obtundasi, Letargi), yaitu kesadaran menurun, respon psikomotor yang lambat, mudah tertidur, namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang (mudah dibangunkan) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu memberi jawaban verbal.
5.      Stupor (soporo koma), yaitu keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap nyeri.
6.      Coma (comatose), yaitu tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).
Pendekatan etika lingkungan :


 

Nomor 2 : Ekoefisiensi

(menurut Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia)
"Suatu konsep efisiensi yang memasukan aspek sumber daya alam dan energi atau suatu proses produksi yang meminimumkan penggunaan bahan baku, air dan energi serta dampak lingkungan per unit produk"
(menurut The Federal Ministry for The Environment, Nature Conservation and Nuclear Safety, 2002)
"Rasio nilai tambah yang diperoleh dari sisi ekonomi (monetary) dengan nilai tambah yang diperoleh dari sisi fisik (ecological)"
Eko-efisiensi (EE) merupakan strategi yang menggabungkan konsep efisiensi ekonomi berdasarkan prinsip efisiensi penggunaan sumber daya alam. Eko-efisiensi dapat diartikan sebagai suatu strategi yang menghasilkan suatu produk dengan kinerja yang lebih baik, dengan menggunakan sedikit energi dan sumber daya alam. Dalam bisnis, eko-efisiensi dapat dikatakan sebagai strategi bisnis yang mempunyai nilai lebih karena sedikit menggunakan sumber daya alam serta mengurangi jumlah limbah dan pencemaran lingkungan.
Tujuan EE adalah untuk mengurangi dampak lingkungan per unit yang diproduksi dan dikonsumsi.  
Indikator keberhasilan ekoefisiensi :


Nomor 3 :

Definisi Pembangunan berkelanjutan yang dibuat WCED?
“Pembangunan berkelanjutan ialah pembangunan yang mewujudkan kebutuhan saat ini tanpa mengurangi kemampuan generasi mendatang untuk mewujudkan kebutuhan mereka” (WCED, 1987).

Menurut Sawaminatan (Otto Soemarwoto, 2003) Pembangunan berkelanjutan mempunyai 4 pilar pembangunan :
keempat alat ukur pembangunan berkelanjutan itu cukup sederhana dan memang sudah ada pedoman-pedomannya, yaitu berpihak pada lingkungan (pro-environment), berpihak pada kaum miskin (pro-poor), berpihak pada perempuan (pro-women), dan berpihak pada kesempatan hidup atau kesempatan kerja (pro-livelihood opportunities).
1.      Pembangunan yang berpihak pada lingkungan hidup
Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.
Untuk mengukur apakah seorang pemimpin pemerintahan berpihak pada lingkungan itu mudah, yaitu tinggal melihat bagaimana kualitas lingkungan selama dia memerintah. Apakah terjadi pengurangan kawasan hutan, apakah banyak terjadi bencana alam
2.      Pembangunan yang berpihak pada rakyat miskin
Dapat diwujudkan melalui strategi pembangunan masyarakat yang berbasis utama pada proses pemampuan dan pemuatan kapasitas masyarakat (community Empowermwnt).
Untuk melihat pro-poor dapat diukur dengan Human Development Index (HDI) dan Human Poverty Index (HPI) yang memang dikembangkan PBB
3.      Pembangunan yang berpihak pada perempuan
Untuk mengukur pro-perempuan, dijelaskan pakar lingkungan itu, bisa diukur dengan menggunakan Gender-related Development Index (GDI) dan Gender Empowerment Measure (GEM). Jika nilai GDI mendekati HDI, artinya sedikit terjadi disparitas gender.
4.      Pembangunan yang berpihak pada lapangan kerja
 

Nomor 4 : Sikap masyarakat terhadap globalisasi oleh Cochrone dan Pain

Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan globalisasi, terdapat tiga posisi teroritis yang dapat dilihat, yaitu:
x        Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
x        Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
x        Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi)

 

Nomor 5 :

Dampak semakin banyak makanan dan minuman dari luar negeri:……………………..????????


Cara menanggulangi dampak negative dari arus globalisasi:
x        Meningkatkan pemahaman dan analisis informasi didasarkan pada nilai-nilai budaya asli Indonesia dengan peningkatan kemampuan logika, analisis bahasa dan analisis wacana.
x        Meningkatakan pembinaan terhadap pendidikan agama, pancasila dan kewarga-negaraan dengan meningkatkan pemahaman dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
x        Pemahaman budaya kepemimpinan yang diharapkan mampu mewujudakan tujuan pembangunan khususnya di bidang pertahanan negara.
x        Filter terhadap budaya asing dengan meningkatkan internalisasi budaya asli, pemahaman terhadap nilai-nilai budaya asing dan analisis kesesuaiannya dengan nilai budaya asli. Filter untuk mewujudkan budaya nasional yang dinamis dan stabil.
x        Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dalam rangka internalisasi nilai-nilai budaya nasional.

 

Nomor 6 : bentuk rekomendasi Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional IX

Merekomendasikan kepada dunia akademik, pemerintah, masyarakat dan dunia usaha untuk:
1.      Membangun rasa nasionalisme yang mendorong penguasaan, pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar pada visi nasional yang mengutamakan kemandirian dan daya saing bangsa. Penguasaan pada critical technology yang mengarah pada technology strength, self reliance dan economic security untuk menjadi landasan bagi tumbuhnya nasionalisme ilmu pengetahuan dan teknologi.
2.      Perlu keberanian dalam memformulasikan visi nasional yang dapat menjadi akar bagi visi nasional ilmu pengetahuan dan teknologi. Visi ilmu pengetahuan dan teknologi nasional tersebut dijabarkan dalam skenario dan strategi pencapaiannya.
3.      Perlu membangun cara pandang yang berbasis pada kesetaraan dan harmonisasi antara ilmu pengetahuan dan teknologi, alam dan budaya. Cara pandang ini dibangun antara lain melalui pendidikan dasar dan menengah yang bermuara pada pemupukan 3 karakter dasar ilmuwan untuk membangun bangsa: kreatifitas (creativity), kebajikan (righteousness), keberanian (courage).
4.      Membangun dialog antara ilmuwan dan komunitas akademik dengan politisi dan pengambil keputusan agar terbangun kesepahaman tentang peran dan dampak penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk peningkatan nilai tambah ekonomi, kekuatan pendorong utama dalam kemandirian bangsa, membangun pengetahuan dan persepsi publik, memperkuat pengambilan keputusan, dan membangun ketahanan nasional dan peradaban.
5.      Perlu pergeseran paradigma dalam praktek-praktek pembangunan yang mengarusutamakan harmonisasi antara ilmu pengetahuan dan teknologi, alam dan budaya. Pendekatan transdisipliner yang mengkaitkan MDG dan PIG dalam dimensi ekonomi, sosial(-politik), dan ekologi perlu terus didorong, sebagai koreksi mendasar terhadap  kegagalan pembangunan yang digerakkan oleh ekonomi pasar.
6.      Mendorong peningkatan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dapat  mengoptimalkan potensi geografis, sumberdaya alam dan sumberdaya manusia Indonesia dalam kebijakan dan pembangunan, sehingga dapat mengurangi risiko bencana, konflik dan krisis serta kesenjangan antar kawasan.
7.      Strategi mitigasi dan adaptasi terhadap dampak PIG untuk bidang-bidang air, energi, pangan dan pertanian, kesehatan, dan keanekragaman hayati disajikan tersendiri dalam Lampiran 1

Selasa, 27 April 2010

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN


Mata pelajaran : Matematika
Semester : II (dua)
Kelas : VI (enam)


Kamis, 22 April 2010

AIR, i need you....

Aksesoris terpenting dalam tubuh kita adalah air.
Percaya atau tidak, kenapa????????????
Karena air merupakan unsur
penting yang amat dibutuhkan tubuh. Air berfungsi membantu proses pencernaan, sirkulasi, serta mengatur suhu tubuh.
Apalagi kalau kita tengah berolahraga, bukan? Ketika keringat sedang mengucur deras, maka tubuh ini akan kehabisan cairan tubuh lebih cepat dari biasanya.
Karena itulah air menjadi begitu penting dan perlu.
Nah, mungkin sudah banyakyang mengerti sejauh mana pentingnya air bagi tubuh. Namun sudahkah anda memperlakukan air tersebut dengan bijak? Jika belum, barangkali bisa diikuti empat langkah bijak memperlakukan air berikut ini :
  1. Minumlah tanpa harus menunggu haus. Karena, tubuh kita ini butuh banyak air untuk memelihara kondisi normal tubuh.
  2. Mengganti cairan yang keluar setelah berolahraga, dengan dua gelas air per 2,2 kg berat badan yang turun.
  3. Banyak buang kecil???? Nggak apa-apa koq. Soalnya, seseorang yang minum dengan jumlah sesuai ketentuan akan memproduksi banyak urine. Hal itu wajar, artinya dalam tubuh andacukup kandungan airnya.
  4. Sebelum olahraga jangan lupa minum. Bagi anda yang ingin melakukan aktivitas olah raga ada baiknya diawali minum air 15-30 menit sebelum melakukan aktivitas tersebut. hal ini akan menghindarkan diri dari dehidrasi.